Selasa, 06 Oktober 2015

Peduli


 pada kesempatan kali ini saya ingin menulis mengenai kepedulian. saya awali dari alasan saya. suatu ketika dalam debat kandidat calon pemimpin di fakultas saya, saya mendengar statemen dari salah seorang audiens. ia mengatakan jumlah warga fakultas yang datang pada saat itu menunjukkan tingkat kepedulian mahasiswa yang rendah. di lain kesempatan saya membaca salah satu iklan layanan masyarakat yang cukup menarik. isi slogan dalam iklan itu kira-kira "peduli bukan berarti memberi" ya, itu adalah iklan layanan yang intinya melarang pengguna jalan untuk memberikan uang kepada pengemis dan pengamen.

kembali ke konsep peduli. apa itu peduli? Kamus Besar Bahasa Indonesia mencatat arti peduli sebagai mengindahkan, menghiraukan, dan memperhatikan. berarti jika seseorang peduli akan sesuatu, ia akan memperhatikan sesuatu dan mulai memikirkannya. ia tidak akan ambil sikap tak acuh atas sesuatu. pertanyaannya apakah selamanya demikian?

akhirnya semakin jauh saya melangkah, semakin banyak pengalaman yang saya dapat selama kuliah dan berorganisasi, saya mulai mempertanyakan apakah mahasiswa yang katanya peduli hanya diukur dari jumlah kehadirannya di lingkungan kampus? apakah mahasiswa yang peduli hanya dilihat dari seberapa banyak mereka datang ke acara-acara yang diadakan?

pertanyaan ini terjawab dari pernyataan salah seorang teman saya. ia mengatakan bahwa mahasiswa memiliki kebutuhan dan pasion mereka masing-masing. semisal, ada mahasiswa yang lebih menganggap penting sisi akademis, maka ia dikatakan peduli ketika ia bisa bertanggung jawab pada bidang akademisnya. ada juga mahasiswa yang lebih tertarik mengembangkan bakat, maka kepeduliannya dapat dilihat dari bagaimana ia berkontribusi membawa nama fakultas lewat bakan yang dikembangkannya. di sisi lain ada juga mereka yang terfokus pada organisasi dan memikirkan isu yang beredar di sekitar, maka kepedulian mereka akan nampak dari perubahan yang mereka lakukan lewat organisasi yang mereka tunggangi.

intinya, konsep peduli tidak sesempit seorang yang datang ketika diundang ke acara yang melibatkan banyak pihak. jika demikian, akan nampak lebih banyak orang yang tidak peduli daripada orang yang peduli. beberapa waktu yang lalu  kala itu ada seseorang yang menghimbau pada seluruh mahasiswa untuk demo. baginya demo merupakan bentuk kepedulian, tapi sekali lagi saya ingin menekankan bahwa peduli itu tidak harus dilakukan secara direktif. seperti slogan mengenai anti memberi pada pengemis, kepedulian dapat dilakukan dengan cara lain.

Sayapun merasa kepedulian dalam diri saya tidak begitu besar, namun tentunya saya berusaha agar dapat bersikap peduli kepada setiap orang tanpa melihat latar belakang ataupun jabatan orang tersebut. Karena yang saya tahu jika kita peduli kepada seseorang maka orang lainpun akan lebih peduli terhadap kita. Sekian artikel dari saya mengenai konsep peduli, semoga bermanfaat bagi kita semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar