Kamis, 19 November 2015

Peran Dan Macam Kebutuhan Manusia



 
1.      Pengertian Kebutuhan Manusia

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. –

Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran  yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).

2.      Teori Kebutuhan Dasar Manusia menurut Jean Waston
Jean Waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolok ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya adalah:
  1. Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi.
  2. Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual.
  3. Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

3.      KARAKTERISTIK MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN DASAR


1. Semua manusia mempunyai kebutuhan dasar  yang sama, persepsi individu terhadap kebutuhan bervariasi.
2. Manusia menempatkan prioritas kebutuhannya secara relatif.
3. Bila kebutuhan datang Individu      mempunyai berbagai cara untuk merespon kebutuhan tersebut.
4. Kebutuhan dasar saling berhubungan.
5. Kebutuhan dapat timbul oleh stimulasi eksternal atau internal.
6. Kgagalan dalam pemenuhan kebutuhan dapat menyebabkan sakit.
7. Walaupun kebutuhan dasar manusia tetap ditemui tetapi beberapa pemenuhannya dapat ditunda.


Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut :


1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan.
4. Tahap Perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda untuk setiap tahap perkembangan.


4.       komponen kebutuhan dasar manusia / pasien meliputi:

1.      Pernafasan
2.      Kebutuhan makan dan minum
3.      Eliminassi
4.      Posisioning
5.      Kebutuhan tidur dan istirahat
6.      Kebutuhan dalam berpakaian
7.      Cara mempertahankan suhu tubuh dan memodifikasi lingkungan
8.      Kebersihan tubuh
9.      Kondisi lingkungan
10.  Komunikasi
11.  Ibadah dan keyakinan
12.  Pekerjaan sehari-hari
13.  Kebutuhan bermain dan rekreasi
14.  Kebutuhan belajar dan mengguna

5.      Macam-Macam Kebutuhan Dasar Manusia

1.      Menurut Maslow
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri).
  1. Kebutuhan fisiologis (Physiological)
    Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
  2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs)
    Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya
  3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and Belonging needs)
    Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.
  4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)
    Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior.
  5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)
    Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara sempurna.
2.      Menurut Anthony Robbins
Sebenarnya manusia itu punya 6 kebutuhan dasar (dipopulerkan oleh Anthony Robbins):
  1. Kepastian / kenyamanan
  2. Variasi / ketidakpastian
  3. Merasa unggul / signifikan
  4. Cinta / hubungan
  5. Bertumbuh
  6. Berkontribusi
Silakan acuhkan 6 hal ini bila anda tidak ingin membuat hidup anda menjadi jauh lebih baik. 6 hal ini begitu dasar, sehingga manusia akan melakukan apapun untuk memenuhinya. Baik dengan cara sehat atau tidak sehat, yang penting terpenuhi!!
1. Kepastian / kenyamanan
Semua manusia butuh kepastian bahwa akan ada pasangannya yang memberikan kenyamanan untuk dia. Ini makanya wanita akan uring-uringan kalau anda hanya pacaran tanpa ada niat untuk menikahinya.
2. Variasi
Setelah ada kepastian, manusia butuh variasi. Butuh sedikit ketidak-pastian. Sedikit tantangan. Ini yang membuat hidup jadi lebih hidup. Betul?
3. Merasa unggul / signifikan
Setiap manusia, siapapun dia pasti butuh merasa didengarkan. Butuh ‘dianggap’. Makanya bila kita terus-menerus ‘menginjak’ manusia, dia pasti akan melawan.
4. Cinta / hubungan
Anda, saya, siapapun itu butuh dicintai. Butuh hubungan antar manusia. Entah dicintai oleh lawan jenis, atau sesama jenis. Bila tidak dapat cinta dari lawan jenis, maka cinta dari sesama jenispun akan diterima.
Empat kebutuhan dasar di atas dimiliki oleh semua manusia.
Sekali lagi saya ulangi karena penting, dengan cara APAPUN harus terpenuhi. Entah dengan cara sehat atau tidak. 
5. Bertumbuh 
Bila tidak bertumbuh manusia mati. Bukankah Darwin mengatakan bahwa yang bertahan hidup bukan yang paling kuat atau yang paling pintar? Namun yang paling mau berubah / bertumbuh.
6. Kontribusi 
Sebagian manusia butuh berkontribusi. Sudah bukan materi lagi yang menjadi fokusnya, namun kesempatan untuk memberikan lebih. Saya rasa di negara kita, ada orang-orang dahsyat seperti ini.
3.      Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Karl Marx mengatakan:” Agama adalah candu masyarakat. Marx tahu bahwa candu adalah zat yang dapat menimbulkan halusinansi dan membius. Candu tetap berpengaruh buruk kepada si pemakai walaupun mendatangkan fantasi. Maka, menurut Marx, fungsi yang dimainkan agama dalam kehidupan masyarakat, sama seperti candu pada diri seseorang. Dengan agama, penderitaan dan kepedihan yang dialami oleh masyarakat yang terekploitasi, dapat diringankan melalui fantasi tentang dunia supernatural tempat dimana tidak ada lagi penderitaan dan penindasan. Lain halnya dengan Sigmund Freud yang merasa bahwa dia tidak menemukan suatu alasan untuk percaya adanya Tuhan, shingga ia menganggap ritual keagamaan tidak punya arti dan manfaat apapun dalam kehidupan ini. Ia yakin bahwa ide-ide agama tidak datang dari Tuhan Yang Esa ataupun Tuhan-tuhan yang lain, sebab tuhan-tuhan itu memang tidak ada.
Namun demikian, tidak semua pemikir Barat dan para pujangganya memusuhi agama. Ada di antara mereka yang bijaksana, yang telah bebas dari pengaruh peradaban ateis-materialistis. Mereka sadar bahwa akidah merupakan hajat mental psikologis. Di antara para pemikir tersebut adalah James Jeans, yang memulai hidupnya sebagai seorang skeptis yang tidak mempercayai adanya Tuhan. Setelah mengadakan penyelidikan ilmiah yang mendalam, akhirnya ia sampai kepada pemahaman bahwa problem-problem ilmiah yang besar tidak dapat dipecahkan kecuali dengan mengakui adanya Tuhan.
Faktor-Faktor Manusia Memerlukan Agama
Dr. Yusuf Al-Qaradhawy dalam bukunya “Madkhal li-Ma’rifatil Islam”-Pengantar KajianIslam- menyebutkan paling tidak ada lima faktor yang menyebabkan manusia butuh terhadap agama, lima faktor itu bisa dijabarkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan akal terhadap pengetahuan mengenai hakikat eksistensi terbesar.
Betapapun cerdasnya manusia, jika hanya dengan akalnya ia tak akan bisa menjawab dengan pasti pertanyaan: darimana ia berasal?, kemanakah ia setelah mejalani hidup ini? dan untuk apa ia hidup?. Banyak filosof dan pemikir yang mencoba mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan ini, namun tak ada jawaban pasti yang dapat mereka berikan. Karenanya tak mengherankan jika jawaban- jawaban itu berbeda-beda satu dengan yang lain. Ini terjadi karena jawaban- jawaban yang mereka berikan hnya didasarkan pada asumsi-asumsi dan prasangka. Jawaban pasti terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, hanya bisa didapatkan melui agama dan itu pun tidak semua agama. Sebab pada hakikatnya jawaban pasti itu adalah berasal dari Tuhan yang menciptakan manusia dan jagat raya ini. Dan saat ini hanya Islamlah yang mempunyai sumber autentik firman Tuhan, yaitu Al-Qur’an. Selain Al-Qur’an semua sudah tercampur denganperkataan manusia, bahkan ada yang murni hasil karya manusia namun dianggapfirmanTuhan.
2.Kebutuhan fitrah manusia
Bukti yang paling jelas menunjukkan bahwa secara fitrah manusia butuh terhadap agama adalah kenyataan bahwa semua bangsa mengenal kepercayaan terhadap dzat yang dianggap agung. Baik itu bangsa yang primitif maupun yang berperadaban, yang di barat maupun yang di timur, yang kuno maupun yang modern. Sedangkan orang-orang yang mengaku tidak percaya terhadap Tuhan, itu sebenarnya adalah hanya sebuah pelarian dari rasa kecewa terhadap agama yang mereka lihat. Padahal yang salah adalah ajaran agama itu dan sama sekali itutidak membuktikan bahwa Tuhan tidak ada.
Tentang kebutuhan fitri terhadap agama ini Allah berfirman :
فأقم وجهك للدين حنيفا , فطرت الله التى فطر النا س عـليها
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah). (Tetaplah ata
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu”.(Qs.Ar-Rum:30)

3. Kebutuhan manusia terhadap kesehatan jiwa dan kekuatan rohani
Kehidupan manusia tak selamanya mulus tanpa kerikil dan batu sandungan. Ada saat-saat gembira, bahagia, damai dan tentram namun juga ada saat dimana ia sedih, gundah, menderita dan tertimpa musibah. Disaat jiwa sedang dalam kondisi lemah seperti itulah semakin terasa ia membutuhkan kekuatan yang bisa mengembalikan rasa bahagia, tentram dan damai yang hilang. Atau paling tidak ia bisa menghadapi semua itu dengan jiwa yang besar, ketabahan dankesadaran. Keyakinan dan keimanan terhadap agamalah sumber kekuatan itu. Sebab hanya agamalah yang mengajarkan tentang kepercayaan terhadap takdir, tawakkal, kesabaran, pahala dan siksa. Dengan kepercayaan terhadap takdir ia bisa dengan mudah menerima kenyataan. Dengan tawakkal ia tidak akan terlalu kecewa jika ternyata jerih payahnya tak sesuai dengan harapan. Dan dengan kepercayaan terhadap pahala dan siksa ia akan bisa segera bangkit kembali tatkala didzalimi orang lain. Dengan kepercayaan semacam itulah jiwa akan menjadi sehat dan rohani akan menjadi kuat.
Tentang kaitan antara agama dan kesehatan jiwa ini Dr. Karl Bang memberikan kesaksian: “Setiap pasien yang berkonsultasi padaku semenjak tiga puluh tahun yang lalu yang berasal dari seluruh penjuru dunia, ternyata sesungguhnya penyebab sakit mereka adalah kurangnya keimanan dan goyahnya akidah mereka. Sementara mereka tidak akan mendapatkan kesembuhan kecua lisetelah mereka mengembalikan keimanan mereka”.
4. Kebutuhan masyarakat terhadap motivasi dan disiplin akhlak.
Hukum dan peraturan jelas tidak bisa menjamin bahwa anggota sebuah masyarakat akan bisa melaksanakan kebaikan, menunaikan kewajiban dan meninggalkan larangan. Sebab hukum dan peraturan itu tidak bisa menciptakan motivasi dan menumbuhkan kedisiplinan. Karena memanipulasi hukum adalah suatu hal yang mungkin terjadi dan mencurangi peraturan adalah bukan hal sulit untuk dilakukan.
Hukum dan peraturan hanyalah sebuah perwujudan dari pengawasan eksternal, dan itu tidak cukup sampai di situ. Masyarakat membutuhkan motivasi internal yang kita kenal dengan hati nurani. Dengan membina hati nurani inilah seorang manusia akan termotivasi untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan dengan sukarela walaupun tanpa ada pengawasan dari manusia dan tekanan dari hukum dan peraturan.
Peran pembinaan terhadap hati nurani inilah yang tak dapat dilakukan selain oleh agama. Apalagi agama juga mengajarkan adanya “pengawasan melekat” oleh Tuhan terhadap seluruh perbuatan manusia. Motivasi hati nurani dan “pengawasan melekat” seperti inilah yang bisa menjamin suburnya nilai-nilai kebaikan dan akhlak mulia dalam masyarakat.Marilah kita simak kata-kata Voltair berikut ini:
“Mengapa kalian meragukan eksistensi Tuhan, padahal kalau bukan karena Tuhanniscaya istriku telah mengkhianatiku (berbuat serong) dan pembantuku telahmencuri hartaku”.
5. Kebutuhan masyarakat kepada solidaritas dan soliditas.
Agama sesungguhnya memiliki peran yang sangat besar urgensinya dalam mempererat hubungan antara manusia satu sama lain, dalam status mereka semua sebagai hamba milik satu Tuhan (Allah) yang talah menciptakan mereka dan dalam status mereka semua sebagai anak dari satu bapak (Adam) yang telah menurunkan mereka, terlebih lagi dengan persaudaraan akidah dan ikatan iman yang dibangun oleh agama diantara mereka.
Bahkan ikatan akidah dan keimanan ini mampu melampaui batas-batas bangsa, suku, warna kulit, jenis kelamin dan melebihi ikatan darah dan kekerabatan. Maka tidak mengherankan jika kita menemukan mereka mencintai yang lainnya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, rela mengorbankan nyawa demi saudaranya dan berlinang air mata karena penderitaan saudaranya di negeri lain meskipun dipisahkan jarak beribu-ribu kilo meter. Dengan cinta dan pengorbanan semacam itulah sebuah masyarakat menjadi solid dan kokoh dalam menjalankan agama.
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi. Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.
6.      Kebutuhan Primer Sekunder Dan Tersier
Di bawah ini akan diberikan jenis,macam aneka ragam definisi atau pengertian dari tiap-tiap kebutuhan manusiaselama hidupnya di dunia :
a. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Tingkat Kepentingan / Prioritas)
1.Kebutuhan Primer (kebutuhan pokok) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang haus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusai, seperti : dapat hidup sehat, berpakaian, dan berteduh serta memperoleh pendidikan. Kebutuhan primer ini apabila tidak dipenuhi dapat menimbulkandampak yang negatif.
2. Kebutuhan Sekunder (Pelengkap) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannyasetelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh kebutuhan skunder adalahkebutuhan akan radio, TV, atau sepeda motor bagi masyarakat yangpendapatannya masih tergolong rendah.
3. Kebutuhan Tersier / Mewah / LuxKebutuhan tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan yang biasanya dipenuhi setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dipenuhi. Contoh kebutuhan tersier adalah kebutuhan akanmobil, alat rumah tangga mewah, dan perhiasan mahal.
b. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Sifat
1.  Kebutuhan Jasmani / Kebutuhan FisikKebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungandengan badan lahiriah atau tubuh seseorang. Contohnya sepertimakanan, minuman, pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang airkecil dan besar, seks, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Rohani / Kebutuhan MentalKebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dibutuhkanseseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi jiwanya secara kejiwaan. Contohnya seperti mendengarkan musik, siraman rohani, beribadahkepada Tuhan Yang Maha Esa, bersosialisasi, pendidikan, rekreasi,hiburan, dan lain-lain.
c. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Waktu
1. Kebutuhan SekarangKebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang benar-benardiperlukan pada saat ini secara mendesak. Contoh adalah kebelet pipis,makan karena sangat lapar, pengobatan akibat kecelakaan, dan lainsebagainya.
2. Kebutuhan Masa DepanKebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang dapat ditundaserta dipenuhi di lain waktu di masa yang akan datang. Contoh yaitupergi haji, pendidikan tinggi, pahala untuk bekal akherat, membelimobil toyota yaris terbaru, dan lain sebagainya.
d. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Subjek / Subyek Penggunanya
1. Kebutuhan Individual / Individu / PribadiKebutuhan individu adalah jenis kebutuhan yang dibutuhkanoleh orang perseorangan secara pribadi. Contohnya adalah sikat gigi,menuntut ilmu, sholat lima waktu, makan, dan banyak lagi contohlainnya.
2. Kebutuhan Sosial / KolektifKebutuhan sosial adalah kebutuhan akan berbagai barang danjasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan sosial suatukelompok masyarakat. Contohnya adalah jalan umum, penerangantempat umum, berserikat mengeluarkan pendapat, berbisnis,berorganisasi, dan lain-lain.

Sumber :


Sekian Artikel Dari Saya. . .
Soleh Hakim Ansori
Y011-SOLEH
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar